Sunday, 29 March 2015

Melihat Eksotisnya Candi Gedong Songo di Lereng Gunung Ungaran


Gedong Songo merupakan kompleks candi yang berlokasi di lereng gunung Ungaran, kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sebenarnya candi Gedong Songo ini yang ditemukan hanya berjumlah 5 kompleks candi, memang tidak begitu sesuai dengan namanya yaitu Gedong Songo (dalam bahasa Indonesia : gedung sembilan), namun ada alasan kenapa kompleks candi disini hanya berjumlah lima. Alasannya adalah lima kompleks candi ini merupakan kompleks candi yang bisa ditemukan. Sementara 4 candi lain masih belum ditemukan atau sering orang menyebutnya 4 candi yang hilang

Sebelum berlanjut tentang apa saja yang dapat kita temui di dalam kompleks candi ini. Mari kita bahas tentang rute perjalanan menuju candi Gedong Songo. Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa candi gedong songo merupakan candi yang berada di lereng gunung Ungaran. Tentu saja candi ini berada di daerah dataran tinggi di kabupaten Semarang. Silahkan mengambil arah ke Bandungan dari jalan Ungaran-Magelang, di samping jalan sudah terpasang baliho besar bertuliskan Candi Gedong Songo. ikuti terus jalan. Jangan kaget apabila memang jalanannya tergolong menanjak, karena memang daerahnya merupakan daerah lereng pegunungan. Mungkin 15 menit dari baliho besar tadi kita akan menemui pasar Bandungan yang tergolong ramai sehingga jalan hampir dipastikan setiap pagi dan sore macet. Di sana juga akan terpasang petunjuk jalan. Pastikan jangan mengambil arah Ambarawa. Karena pastinya jalan itu tidak akan mengantar kita ke Candi Gedong Songo. Setelah melewati pasar, nantinya akan ada pertigaan terkahir yang lokasinya berseberangan dengan SPBU. Apabila sudah melihat SPBU ini silahkan belok kanan dan ikuti terus arus jalannya. Tips bagi yang memakai motor bebek/sport/mobil manual, silahkan siap-siap untuk terus oper gigi rendah, karena jalannya cukup menanjak dan membuat mesin teriak. Jika telah melewati jalan tanjakan tadi, kita akan memasuki perkampungan yang menjembatani menuju area wisata Gedong Songo.

Untuk kendaraan, di tempat wisata ini sudah dilengkapi area parkir yang cukup luas. Walau terkadang saat libur panjang mobil-mobil akan parkir hingga di bahu jalan karena saking ramainya. Untuk sepeda motor, biaya parkir cukup Rp 3000,00/kendaraan. Saya jamin keamanan parkir disini sangat aman. Karena saya pernah mengalami ketinggalan kunci motor di tempat parkir dan saat saya akan pulang, ternyata kunci motor saya sudah diamankan oleh juru parkirnya. 


Memasuki kawasan wisata, kita diwajibkan membayar tiket masuk yang saat ini sebesar Rp 7000,00/orang. Cukup murah untuk wisata sejarah berupa candi. Siapkan dulu fisik dan stamina Anda. Karena kaki kita akan berjalan menelusuri bagaimana indahnya candi hingga tingkat candi ke lima. Namun, jika tidak sanggup atau malas berjalan, Anda dapat memilih untuk menunggangi kuda untuk mengelilingi semua kompleks candi yang tentunya harus merogoh kocek mulai dari Rp 50.000,00 sesuai seberapa jauh Anda berkuda.

Sebelum memasuki candi pertama, kita akan disuguhkan beberapa warung jajanan yang cukup menggiurkan. Jika tidak ingin menghabiskan uang begitu saja, saya sarankan untuk membawa bekal sendiri, terutama minuman atau air mineral. Karena jika ingin sampai ke candi 5 cukup menguras stamina dan tenaga.


Candi pertama merupakan kompleks candi yang paling indah dilihat, terdapat taman dan tempat untuk bersantai. Maka tak jarang kita akan melihat beberapa ibu-ibu yang menawarkan jasa sewa tikar untuk sekedar kita bersantai dan menikmati sejuknya alam di kompleks candi pertama Gedong Songo ini. Namun, jika ingin merasakan pemandangan alam yang lebih natural dan menyejukkan, silahkan melanjutkan perjalanan ke candi kedua hingga candi ke lima. Akan ada sensasi tersendiri apabila sudah melewati semua kompleks candi disini. Oh iya, antara candi ketiga dan keempat juga terdapat pemandian air panas alami dan gas belerang yang keliar di lereng gunung Ungaran ini, jadi selama perjalanan tidak akan bosan dengan rute jalan yang variatif. 


Jika sudah melewati semua kompleks candi ini, kita dapat beristirahat sejenak dan menikmati kuliner khas yang ada di tempat wisata. Terdapat pula stand oleh-oleh khas di area pintu keluar dari Candi Gedong Songo apabila ingin membeli kenang-kenangan dan cindera mata untuk pulangnya nanti.

Friday, 20 March 2015

Sensasi Ber Narsis Ria di De Mata "Trick Eye Museum" Yogyakarta



Museum De Mata Yogyakarta merupakan salah satu Museum De Mata yang ada di Indonesia. Selain di Yogyakarta Museum De Mata juga terdapat di Surabaya, Jawa Timur. Museum ini memiliki konsep yang unik dan tergolong berbeda dengan yang lain, dimana kita akan disuguhkan beberapa lukisan 3 dimensi yang jumlahnya kira-kira ada 200 lukisan. Terbayang bukan banyaknya lukisan ilusi mata yang terdapat di dalam museum ini. Dan kita dipersilahkan untuk berfoto ria atau sering disebut dengan narsis bersama dengan 200 lukisan. Waoww... Museum ini sendiri buka setiap hari dari pukul 10.00 - 22.00 WIB.

Saya sendiri mengunjungi tempat ini sekitar pertengahan bulan Februari yang lalu. Memang mendengar konsep museum ini membuat saya ingin mengunjunginya. Bagi yang belum tau alamat lengkapnya, saya share nih alamatnya : XT square Jl. Veteran Pandeyan Yogyakarta - Indonesia. Lokasinya lumayan membuat saya bingung, soalnya belum pernah melewati jalan tersebut. Intinya, jika kalian melihat XT square masuk saja, nanti akan dikenakan biaya parkir terlebih dahulu. Sekitar seribu rupiah untuk sepeda motor, karena saya mengendarai sepeda motor saat itu.


Memasuki museum, kita diwajibkan membeli tiket masuk. Harga ketentuan tiket yang saya ketahui yaitu sebagai berikut :
- Untuk pukul 10.00 - 15.00 (hari senin - kamis) harga tiket Rp 25.000,00/orang
- Untuk pukul 15.00 - 22.00 (hari senin - kamis) harga tiket Rp 35.000,00/orang
- Untuk jumat, sabtu dan minggu (10.00 - 22.00) harga tiket Rp 35.000/orang
- Apabila ingin membeli tiket terusan ke De Arca harga tiket Rp 60.000,00/orang

De Arca sendiri merupakan Museum yang berada bersandingan De Mata. De Arca merupakan museum patung tokoh terkenal satu-satunya di Indonesia. Dan baru ada di Yogyakarta. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang De Arca, tunggu artikel selanjutnya ya...

Memang harga tiket sendiri menurut saya agak sedikit mahal, tapi setelah memasuki museum ini, harga tersebut terbayar sudah dengan kepuasan yang di dapat di dalamnya. Masuk ke dalam, kita akan langsung disuguhkan lukisan-lukisan yang cukup besar. Ya, karena memang lukisan itu bertujuan agar pengunjung dapar berfoto di dalam lukisan. Jadi persiapkan 200 pose foto, atau mungkin lebih untuk memenuhi memori kamera kalian.



Sayangnya, pencahayaan dalam ruangan museum dirasa masih sangat minim dan kurang mendukung bagi kalian yang hanya menggunakan kamera handphone. Saya sendiri mencoba menggunakan kamera handphone beresolusi 5 megapixel dan hasilnya jauh dari kata memuaskan. Jadi jika ingin mengunjungi tempat ini, alangkah lebih baik minimal membawa kamera digital pocket. Untungnya saya juga membawa kamera pocket, sehingga tidak begitu kecewa dengan kondisi tersebut.

gambar diambil dari handphone
gambar diambil dari kamera pocket

Tips bagi kalian yang akan berkunjung ke Museum De Mata :
- Siapkan paling tidak kamera digital pocket (lebih baik kamera DSLR kalau punya) karena kamera handphone mungkin kurang memuaskan hasilnya dengan pencahayaan ruangan yang seadanya.
- Siapkan memory untuk kamera kalian dengan free space memory yang cukup banyak karena Anda tidak akan puas hanya berpose 1 lukisan 1 pose foto. Bayangkan lukisan di dalam ada 200.
- Siapkan stamina yang kuat karena di dalam museum ini cukup luas dan mungkin Anda akan mengantre untuk berfoto dengan background lukisan yang sudah ditempati pengunjung lain.
- Usahakan datang lebih awal agar dapat harga tiket yang murah dan pengunjung belum ramai datang.


Itulah pengalaman yang saya bagi setelah berkunjung ke Museum De Mata Yogyakarta. Semoga dapat menjadi referensi dan menambah wawasan. :)


Monday, 9 March 2015

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com